Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Itu Trotoar?Jalur Kecil yang Menjaga Keselamatan Pejalan Kaki?

Trotoar

Buat melanjutkan tentang pembahasan dari bagian-bagian jalan yang sudah dibahas, dan untuk melanjutkan juga perbedaan dari bahu jalan vs trotoar, jadi pada artikel ini kita akan bahas trotoar. Pernah nggak si merasa “terusir” dari trotoar karena dipenuhi oleh motor atai untuk parkir atau gerobak dagangan?

Padahal, trotoar itu dibuat khusus untuk para pejalan kaki. Tapi dalam praktiknya, trotoar sering kali seperti "anak tiri" dalam pembangunan kota yaitu kecil, sempit, rusak, dan sering “diinvasi” oleh pengguna lain.

Nah, artikel ini hadir sebagai bentuk apresiasi (dan juga pembelaan) terhadap "si jalur kecil" yang perannya besar. Yuk, kita bahas tuntas soal trotoar: dari fungsi, masalah, sampai harapan kami untuk masa depan trotoar yang lebih manusiawi.

Apa Itu Trotoar?

Secara sederhana, trotoar adalah jalur khusus di pinggir jalan yang dirancang untuk digunakan oleh pejalan kaki. Biasanya lebih tinggi dari permukaan jalan agar terlindung dari kendaraan bermotor.

Kalau jalan raya itu ibarat panggung utama, maka trotoar adalah “VIP area”-nya para pejalan kaki. Tanpa trotoar, para pejalan kaki terpaksa harus “bermain di panggung”, yang jelas sangat berisiko.

Fungsi Trotoar

Meski sempit, trotoar punya fungsi yang vital. Berikut beberapa di antaranya:

1. Keselamatan Pejalan Kaki

Memberi ruang aman bagi kalian yang berjalan kaki agar tidak harus berbagi jalan dengan kendaraan bermotor.

2. Kenyamanan Kota

Trotoar yang baik bisa menjadi ruang sosial, tempat ngobrol, bersantai, bahkan jogging ringan.

3. Mobilitas Berkelanjutan

Trotoar yang nyaman mendorong lebih banyak orang untuk berjalan kaki, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.

4. Aksesibilitas untuk Semua

Trotoar yang ramah disabilitas memungkinkan pengguna kursi roda dan penyandang hambatan lainnya untuk tetap mandiri.

Karakteristik Trotoar yang Ideal

Trotoar yang baik bukan cuma sekadar jalan sempit di pinggir jalan. Berikut ini ciri-ciri trotoar impian kami:

  1. Lebar minimal 1,5 meter (supaya dua orang bisa jalan bersebelahan tanpa bersenggolan)
  2. Permukaan rata dan tidak licin
  3. Ramah difabel (dilengkapi jalur pemandu tunanetra dan bidang miring)
  4. Bebas hambatan (tidak ada tiang listrik di tengah atau lubang menganga)
  5. Tersedia pohon atau tempat duduk di titik tertentu

Sayangnya, realita sering tak seindah teori.

Masalah Umum di Trotoar Indonesia

Mari kita hadapi kenyataan. Trotoar di banyak kota kita masih jauh dari kata ideal.

1. Motor Naik Trotoar

“Daripada antre, mending nyalip lewat trotoar!”

Kami tahu macet itu bikin stres. Tapi trotoar bukan jalan alternatif ya, teman-teman.

2. Trotoar Jadi Pasar Dadakan

Kami mendukung UMKM, tapi bukan dengan mengorbankan ruang publik untuk pejalan kaki.

3. Trotoar Jadi Tempat Parkir

Entah mobil, motor, atau bahkan becak, semua pernah numpang parkir di trotoar. Seolah-olah “pinggir jalan” itu sah dimanfaatkan oleh siapa saja—asal bukan pejalan kaki.

4. Desain yang Tidak Konsisten

Ada trotoar yang lebar dan indah, tapi 100 meter ke depan langsung hilang ditelan jalan. Yang ini bikin kami bingung: apakah harus teleportasi atau terbang?

Peran Trotoar dalam Kota Modern

Kota modern yang baik adalah kota yang memanusiakan warganya. Itu berarti:

  1. Memprioritaskan keselamatan pejalan kaki
  2. Menyediakan trotoar yang terhubung, aman, dan nyaman
  3. Mendorong gaya hidup sehat dan mobilitas aktif

Di kota-kota seperti Tokyo, Seoul, atau Barcelona, trotoar bukan sekadar fasilitas tambahan. Mereka adalah tulang punggung mobilitas lokal, tempat interaksi sosial, dan simbol kota yang peduli pada manusianya.

Kenapa kita nggak bisa begitu juga?

Etika Menggunakan Trotoar

Trotoar memang hak pejalan kaki, tapi itu bukan berarti bisa digunakan semaunya. Mari kita jadi pengguna jalan yang bijak:

  1. Jangan buang sampah sembarangan di trotoar
  2. Berjalanlah di sisi kanan agar tidak mengganggu arah pejalan kaki lain
  3. Kalau berhenti (untuk lihat ponsel misalnya), minggir sedikit
  4. Jangan gunakan trotoar untuk berkendara, kecuali memang ada marka khusus
  5. Trotoar Ramah Disabilitas: Jangan Sekadar Formalitas

Pernah lihat trotoar dengan jalur kuning pemandu tunanetra yang langsung menuju tiang listrik atau lubang got? Ya, kami juga pernah. Dan kami merasa... kecewa.

Desain trotoar harusnya inklusif dan realistis. Trotoar yang hanya bagus di gambar tapi tidak fungsional di lapangan adalah pemborosan.

Pemerintah dan kontraktor seharusnya:

  • Melibatkan penyandang disabilitas dalam proses perencanaan
  • Melakukan uji fungsi sebelum membuka trotoar untuk publik
  • Memperbaiki trotoar yang membahayakan
  • Trotoar Bukan Sisa Ruang, Tapi Prioritas

Kami paham, membangun jalan untuk kendaraan itu penting. Tapi membangun kota yang ramah manusia jauh lebih penting. Trotoar tidak boleh hanya dianggap “sisa ruang” setelah jalan selesai dibangun.

Kami percaya, dengan trotoar yang baik:

  • Kalian akan lebih sering berjalan kaki
  • Lalu lintas bisa lebih tertib
  • Kota jadi lebih hidup dan sehat
  • Kesimpulan: Hormati Trotoar, Hormati Pejalan Kaki

Trotoar adalah hak setiap pejalan kaki. Ia bukan tempat numpang lewat bagi kendaraan, bukan lapak dadakan, dan bukan tempat parkir instan. Ia adalah simbol kota yang peduli, bersih, dan beradab.

Jadi, mari kita mulai dari diri sendiri:

  • Jika berkendara, jangan gunakan trotoar.
  • Jika berjalan kaki, gunakan trotoar dengan bijak.
  • Jika kalian bagian dari pembuat kebijakan, pastikan trotoar jadi prioritas, bukan pelengkap.

Karena kota yang hebat, bukan yang punya jalan tol terbanyak melainkan yang bisa membuat warganya nyaman berjalan kaki.

FAQ Seputar Trotoar

1. Apakah motor boleh lewat trotoar jika darurat?

Idealnya tidak. Jika darurat, motor bisa menepi ke bahu jalan (jika ada), bukan ke trotoar.

2. Kenapa banyak trotoar tidak ramah difabel?

Karena kurangnya perencanaan inklusif. Kami harap ini menjadi perhatian serius ke depan.

3. Apakah boleh dagang di trotoar?

Secara aturan, tidak. Pemerintah sebaiknya menyediakan area khusus bagi PKL agar tidak menggunakan trotoar umum.


Posting Komentar untuk "Apa Itu Trotoar?Jalur Kecil yang Menjaga Keselamatan Pejalan Kaki?"